Purna Dari FIB UGM, Sri Ratna Saktimulya Bertekad Terus Berkarya Dengan Mengabdi Di Kadipaten Pakualaman

Yogyakarta, HarianBerita.ID - Bagi Dr Sri Ratna Saktimulya M.Hum, purna tugas dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) bukan berarti harus berhenti untuk berkarya dan mengabdikan dirinya. Peraih penghargaan Pin Emas dari Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kota Yogyakarta dalam pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara ini bertekad akan terus berkarya.
"Saya tidak akan berdiam diri, saya akan terus berkarya dalan menjaga dan mengembangkan budaya dan sastra. Dan setelah purna tugas dari FIB UGM saya akan mengabdi dengan menjadi abdi dalem Kadipaten Pakualaman" tutur Sri Ratna kepada sejumlah awak media di Perpustakaan Pura Pakualaman, Jumat (26/9/2025).
Pelepasan purna tugas Sri Ratna Saktimulya sebagai dosen di Program Studi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa Departemen Bahasa dan Sastra digelar di FIB UGM pada 19 September, bertepatan dengan Ambar Warsa FIB UGM. Dalam pelepasan tugas tersebut ditampilkan tari karya Sri Ratna Saktimulya, Adisari Cahaya Kasih di Balik Penaklukan.
"Saya mengabdi di UGM selama 37 tahun. Dan meski sudah purna saya masih aktif sebagai Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM, namun waktu saya lebih banyak saya curahkan untuk mengabdi di Pakualaman" terang Sri Ratna yang diberi amanah mengemban tugas sebagai Koordinator Perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman.
Terkait karya tari Adisari Cahaya Kasih di Balik Penaklukan, Sri Ratna menjelaskan tarian ini diambil dari mauskrip Babat Mentawis.Dimana tarian ini menceritakan penaklukan Kerajaan Madiun yang dilakukan tanpa melalui jalan perang dan pertikaian.
Dikisahkannya, Kerajaan Madiun di zaman itu merupakan kerajaan yang besar, prajuritnya banyak dan strateginya bagus. Maka tidak mudah untuk menaklukannnya. Namun Panembahan Senopati saat itu yang ingin memperluas wilayah berhasil menaklukan Madiun tanpa perang berkat peran seorang putri Kinasih, Adisari.
"Adisari sosok seorang perempuan yang cantik, gemulai dan juga pintar. Sehingga menjadi putri kinasih Pangeran Senopati" terangnya.
Sri Ratna juga mengungkapkan disampung berhasil menaklukan Madiun, Pangersn Senopati juga berhasil mempersunting putri Raja Madiun, Retno Dumilah.