Pererat Silaturahmi, Ratusan Warga Muslim Maluku di DIY Peringati Maulid Nabi

Yogyakarta, HarianBerita.ID – Ratusan warga muslim Maluku yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkumpul di Taman Kuliner Depok, Sleman, pada Sabtu malam (20/9/2025).
Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan.
Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi, Dra. Wanda Hiariej, menjelaskan bahwa acara ini memiliki makna ganda.
Selain sebagai wujud kecintaan terhadap Rasulullah SAW, kegiatan ini juga dikaitkan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Menurutnya, meskipun Indonesia telah merdeka, tantangan seperti kedzaliman, kemiskinan, dan kebodohan masih merajalela.
“Dengan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, kami berharap dapat meneladani akhlak dan perilaku Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wanda.
Ia juga menambahkan bahwa acara pengajian ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga warga Maluku lainnya yang tinggal di Yogyakarta.
“Ini menjadi ajang untuk semakin mempererat jalinan tali silaturahmi warga muslim Maluku di Yogyakarta,” tambahnya.
Selain peringatan Maulid Nabi, Wanda mengungkapkan bahwa ada beberapa kegiatan rutin lain yang dilakukan oleh warga Maluku di Yogyakarta, seperti bakti sosial, Halal bi Halal, Peringatan Perjuangan Pattimura, hingga perayaan Natal.
Hal ini menunjukkan kekompakan dan toleransi antarwarga Maluku di perantauan.
Dalam tausiahnya, Ustaz Widyamoko mengingatkan hadirin akan pentingnya bersyukur.
“Dengan bersyukur, Allah SWT akan menambahkan kenikmatan-Nya. Namun, jika lalai, azab Allah amatlah pedih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Widyamoko menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah suri teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Akhlak beliau harus dicontoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah diutus ke muka bumi ini salah satunya untuk memperbaiki akhlak manusia,” tutur Ustaz Widyamoko.
Ia juga menyoroti tingginya rasa nasionalisme umat muslim, mengingat sebagian besar pejuang dan pahlawan kemerdekaan Indonesia berasal dari kalangan umat Islam.